POEM's

Monday, August 28, 2006

 

Arti Diri..

ARTI DIRI
Aku tak mengerti apa arti diriku
Jangankan orang lain…
Aku saja tidak maksud berapa nilai diriku
Hanya takdir yang menjawab
Seiring berjalanya waktu
Merubah keadaan
Diriku...dari manusia hina...
Andai saja aku adalah dedaunan kering
Yang tertimbun bersama sederajadku
Dan jika aku adalah kayu pinus
Yang ditawar berapapun harganya
Karena sangat diperlukan
Tapi apakah artinya aku
Aku adalah aku.
Aku hanyalah manusia biasa
Yang hanya menunggu cambukan
Dan ajal menanti
Tapi sebelum waktu berhenti
Aku akan tunjukkan
Perubahan
Angan menjadi kenyataan
Hingga siapkanlah dirimu
Unutk menilaiku sobat...
Oleh : Ayu C.T

 

Aku Durhakamu


AKU DURHAKAMU
Aku tercekik jeruji surga
Yang ada ditelapak kakimu
Kau membawanya serta
Liang-liang menebus dosa
Kuacuhkan dari hidupku
Bunda…
Apa tawa masih mampu mengeliat
Jiwa helai-helai air mata kau rajut
Lewat suapan jemarimu
Penyambung nafas buah rahimmu
Oh…bundaku tercinta
Jangan kautebus durhaka ini
Lewar rintih penghalau neraka
Jangan kau tebus keangkuhan ini
Dengan sujudmu yang nelangsa
Ia sang Esa maha mendengar
Namun dunia masih merapatkan
Hidup darah dagingmu
Dalam harap kenestapaan yang fana…
Oleh : Ratih Hartanti


PELARIAN
Ada jantung yang hanya berpacu dikala maghrib
Menghafal pekan lalu dan menggoreskannya
Ketelapak tangan
Kadang detaknya tak seirama dengan denyut jam
Karena ia terlalu keras meniupkan kesejukan
Keotaknya
Lama-lama kehatinya untuk melepas dosa-dosa
Yang mekar berubah
Jantung itu berhenti juga kala ayam meneriaki
Subuh…
Dan ummat manusia kembali kepangkal malam
Bicaralah seperlunya saja
Jantung itu sudah ingin
Meledak memisahkan dunia
Diri dengan dunia
Menggali tanah mekamnya
Sendiri sehabis membakar
Bayangannya secara diam-diam
Ia telah melepas semua
Termasuk keluarganya
Jantung itu dibawa surga dalam
Tidurnya tentang kematian
Oleh : Irsyadi dan Salima


 

Buminya Cinta..!!!!!


BUMINYA CINTA!!!!
Kekecewaan telah membuat buta matanya
Baik dianggap buru, buruk dianggapnya baik
Sebenarnya siapa sich yang tlah mengecewakannya???
Dia sekarang bagai rumput tertetes embun pagi
Yang tidak bisa lepas dari kodratnya
Cinta yang telah membuat dia menjadi begini
Terpana dalam khayalan yang tak berarti yang
Hanya membuat dia tertawa dengan apa yang tlah
Dideritanya
Jeritan-jeritan sedih itu selalu menusuk hati ini
Membuat jantung ini berdetak keras
Membawa khayalan ini menempuh dunia sesat
Sungguh heran dengan sebaris kata cinta hati
Ini menjadi taumbalnya cinta
Oleh : Annis


JERITAN HATI
Sinar mentari menyinari alam
Suburkan jiwa disanubari
Kehidupan bergulir susah senang
Para musisi jalanan
Berkeliaran…bertebaran
Pertahankan nyawa tanpa
Keluhan
Walau benak dendangkan kesedihan
Acuhkan perkara tambah samsara
Tetap bahagia tambah dukung derita
Kehormatan dijunjung tiada berperi
Dimana keadilan di negeri?
Renunglah sejenak
Mereka tidak gentar walau diinjak
Tetapi…
Dimana kepedulian manusia
Hanya selalu memberi nyanyian duka
Dan selalu lontarkan pujian hina
Sungguh..
Hanya Dia-lah
Maha mengetahui
Jaritan hari para insani
Oleh : Restu Darnika

 

Sahabat kenangan

SAHABAT KENANGAN

Terlalu banyak peristiwa yang kita lalui
Terlalu indah kesenangan yang kita alami
Terlalu buruk duka dan kesedihan yang kita lewati
Setiap hari dan setiap waktu kita bersatu
Masalahmu selalu menjadi masalahku
Kebahadianmu selalu menjadi kebahagiaanku
Kadang aku bosan dan benci dirimu
Tapi hatiku selalu ada di dalam hatimu
Sahabat...
Ketika tak lagi menemukan makna
Sementara aku disini masih menunggumu
Tanpa ragu hingga beku tubuhku
Aku akan tetap mengingatmu di dalam hatiku
Oleh : Evi Kusniah


GENANGAN RAHMAH
Setelah matahari menggapai senja
AsmaMu makin mengucur
Menggenangi sungai-sungai kecil
Bermuara di telaga kautsar
Obor-obor kecil menyala
Menyemarakkan tugas bintang
Di setiap malam seunyi gulita
Pengetuk pintu surga dimalan hari
Teruskan bisikmu ditelinga bumi
Tumpahkan air matamu ditepi-tepi do’a
Niscaya duka tak akan lagi berserakan
Dan di surga kau jumpai genangan rahmah
Oleh: Fajrin

 

Sejati

SEJATI
Saat
Sayap-sayap cintamu
Kau ulurkan kepadaku
Aku masih tetap membisu
Saat,
Bulu-bulu kasih sayangmu
Datang merindu
Akupun masih tetap terpaku
Bahkan aku mempermainkanmu,
Akan tetapi…
Aku sebagai manusia biasa
Teramat takut, bila…
Dengan menerima kasih sayangmu
Aku akan lupa dengan tuhanku
Padahal..
Cinta dan kasih sayang sejati,
Hanya ada padaNya, illahi
Maafkan aku…
Aku belum bisa menerima
Oleh : Ika Yuana


BERI AKU WAKTU
Rembulan menatap penat sekujur jiwaku
Dalam keterasingan di sudut dinding kusam
Menelan sendu sejuta dzikir
Tanpa menjerit, tanpa mengeluh
Bintang-bintang terhampar di lautan semesta
Menyergap gemuruh hati saat bersimpuh
Mengajarkan kata-kata rohaniku
Rob, beri aku waktu
Agar mampu menjelajahi tasbih dan tahmidku
Diantara samudera nikmatMu
Oleh : Ika Yuana

 

Tak Ada Judul....???

TAK ADA JUDUL
Dalam setiap lamunanku engkau hadir
Selalu membayangi dan menghantuiku
Hingga hatiku menjadi resah dan gundah
Kuakui
Aku selalu merindukanmu
Merindukan suaramu, dan
Gelak gelak tawamu
Caramu membujukku dan
Caramu
Tuk selalu membuatku senang
Aku yakin
Semuanya takkan pernah aku lupakan dan akan selalu kuingat dalam hidupku


PERSAHABATAN SEMU
Wahai sahabat…
Kuhabiskan wait bersamamu
Wahai sahabat…
Kuhabiskan semua ceritamu bersamamu
Wahai sahabat…
Kuhabiskan seluruh kata berbentuk nasihat untukmu
Wahai sahabat…
Kuhabiskan canda dan tawaku bersamamu
Tapi mengapa… mengapa????
Yang kau berikan adalah “Hati yang terluka”
Hati yang penuh dengan kebohongan
Kau tlah khianati persahabatan yang tlah lama kita bina
Ingatlah sahabat…
Apa kau lupa dengan janji kita dulu
Mana sinarmu yang menerangi hatiku
Yang selalu membuatku tuk selalu tersenyum bahagia
Tapi kini …
Kau tlah berubah….tlah berubah 1000x
Oleh : Poetri


 

Ceritaku...

CERITAKU
Teruntuk Dipra, Ramada, Maulana dan Mahardika
Bunga tumbuh tak bersemi
Layu dan mati
Menemani
Kumbang datang hanya menebar
Sengatan
Memang susah !
Mencari sahabat yang kekal
Dan dan sampai akhir zaman
Angin bertiup menggendong
Tangkai
Bunga patah dan tumbuh kebawah
Wangi semerbak hanya kiasan
Kasat mata buta
Kupu terpaut dan berpendam
Kebusukan
Tak pernah menyebar senyuman
Semoga tidak dengan kalian….!!!
Oleh : Praditya


LUAPAN HATI
Sepi
Kuberjalan dalam keheningan malam
Di bawah rintik hujan yang dingin
Tetesan mata ini
Akan menjadi saksi bisu kesedihan ini
Yang berjalan bersama
Dalam liku kehidupanku
Kulewati sendiri
Tanpa teman, tanpa kata
Tanpa setangkai mawar
Dalam genggamanku
Tetesan air mata ini,
Terkandung satu kesedihan yang dalam
Yang jatuh meninggalkan kenangan
Di tengah derasnya hujan dihati
Masih merasakan kehangatan
Redup cahaya lilin yang terpancar
Yang terjaga dari kehampaanku
Kini kulihat dan kurasakan cerah cahaya berkilau
Dari redupnya cahaya lilin yang kembali bercahaya

Saturday, August 12, 2006

 

Selamat Datang

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Archives

August 2006  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?